KEMAMPUAN DAYA IKAT AIR DAN MINYAK PADA CARBOXYMETYL CELLULOSE (CMC) BATANG TANAMAN JAGUNG

Novian Wely Asmoro, Afriyanti Afriyanti, Putri Marisa

Abstract


Carboxymethyl Cellulose (CMC) merupakan salah satu turunan selulosa yang dimodifikasi secara kimiawi melewati proses alkalisasi dan karboksimetilasi. Selulosa batang tanaman jagung dapat disintesis menjadi CMC. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proses alkalinisasi pada sintesis CMC terhadap karakteristik fisik CMC khususnya daya ikat terhadap air dan minyak. Rancangan percobaan digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan faktor perlakuan konsentrasi NaOH (K) dengan 4 taraf perlakuan, K1= 10%, K2= 15%, K3= 20%, K4= 25% pada proses alkalisasi. Analisis produk CMC meliputi analisis kadar air, Water Holding Capacity (WHC) dan Oil Holding Capacity (OHC). Kemudian dilakukan analisis statistik pada data hasil uji dengan metode ANOVA Univariate, dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple test untuk mengetahui beda nyata apabila p<0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan konsentrasi NaOH sebesar 10% sudah dapat digunakan untuk sintesis CMC dari selulosa batang tanaman jagung, memiliki rata-rata kadar air sebesar 9,09% dan kemampuan dalam mengikat air (WHC) rata-rata sebesar 5,53 g/g  dan OHC 4,31 g/g. 

 

Kata-kata kunci:  alkalisasi, batang tanaman jagung, CMC, selulosa, sintesis

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.