FAKTOR SUMBER DAN MEDIA INFORMASI PADA KAMPANYE IMUNISASI Measles Rubella (MR) DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN

Abstract

Kementrian Kesehatan Indonesia berkomitmen mencapai eliminasi kasus penyakit campak dan pengendalian rubella / Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2020 dengan program akselerasi kampanye imunisasi MR pada tahun 2017 di Pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sumber dan media informasi yang berkontribusi terhadap keberhasilan program kampanye imunisasi MR di perkotaan dan pedesaan.  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Subjek penelitian 59 ibu yang memiliki anak usia 9 bulan-15 tahun yang tinggal di kota Semarang (31 orang) dan di Desa Gaji Demak (28 orang). Metode sampling total sampling. Pengumpulan data diawali dengan penyuluhan mengunakan media PPT oleh dokter, pemutaran video testimony, pemasangan roll banner dan poster kemudian responden mengisi kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Data dianalisis secara univariat distribusi frekwensi. Hasil penelitian didapatkan  sumber informasi pertama pada responden kota dari media elektronik (41,9%), responden Desa dari Posyandu (50%), baik responden kota maupun desa menyatakan ada informasi dari dokter keluarga/puskesmas dan >50% menyatakan data lengkap dan mudah dimengerti, tetapi responden desa menyatakan tidak mudah mengerti (71,4%) dan cara pemberian informasi ditempat praktek. Informasi dari puskesmas / dokter keluarga bisa mempergaruhi keputusan melaksanakan imunisasi MR 64,3% pada responden Desa dan 19,4 % responden Kota. Responden desa mendapatkan informasi dari WA 39,3 % sedangkan pada responden kota 77,4%. Media penyuluhan yang paling menarik, efektif, bisa meningkatkan pengetahuan, bisa mempergaruhi dan menentukan keputusan imunisasi adalah paparan dokter. Kesimpulan : Responden kota dan desa  mendapatkan informasi dari sumber yang berbeda dan media penyuluhan paparan Dokter paling cocok buat responden kota maupun Desa.

Kata-kata kunci: imunisasi, MR (Measles Rubella)