PERBEDAAN PEMAHAMAN KADER KP-KPS MENGENAI SKIZOFRENIA ANTARA SEBELUM DENGAN SESUDAH PEMBERIAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT
Abstract
Pendahuluan: Skizofrenia merupakan gangguan jiwa psikotik sering ditemukan dan mengganggu masyarakat, hampir 1-2 %, kejadian skizofrenia selama hidupnya, dalam studi Epidemiologic Catchment Area (ECA) yang disponsori oleh National Institute of Mental Health (NIMH) melaporkan prevalensi seumur hidup 0,6-1,9 %, menurut DSM-IV-TR, insiden tahunan skizofrenia berkisar antara 0,5-5,0% per 10.000 penduduk dengan variasi geografik. Tujuan: pemberdayaan kader kelompok pendukung keluarga penderita skizofrenia (KP-KPS).Metode : ceramah dan diskusi, serta diskusi kelompok kecil (Smoll Group Discussion) dengan beberapa (5) tahapan.Hasil dan diskusi: Responden hadir 50 orang, tidak mengembalikan formulir 10 orang, kuesioner tidak lengkap 6 orang, total responden 34. jenis kelamin terbanyak perempuan 18 (52,9%), usia terbanyak 41-50 tahun 15 (44 %), pekerjaan terbanyak swasta 15 (44,1%), pendidikan terbanyak SLTA 25 (73,5%). kebutuhan akan KP-KPS nilai rerata 3,7941 nilai standart deviasi 0,41043; pemahaman responden mengenai gangguan jiwa skizofrenia nilai rerata 3,7353 nilai standart deviasi 0,44781; perubahan dalam mensikapi dan menerima gangguan jiwa skizofrenia nilai rererata 3,3529 nilai standart deviasi 0,81212; manfaat KP-KPS nilai rerata 3,8235 nilai standart deviasi 0,38695; responden dalam membantu menyelesaikan permasalahan keluarga penderiata skizofrenia, nilai rerata 3,7941 nilai standart deviasi 0,41043. Simpulan: Kebutuhan mitra akan kegiatan PKM-KP-KPS meningkatkan, pemahaman mitra mengenai gangguan jiwa skizofreniameningkat, sikap dan penerimaan mitra terhadap gangguan skizofrenia meningkat, keberadaan KP-KPS lebih bermanfaat bagi mitra, mitra lebih memahami dan menyadari dalam membantu keluarga penderiata skizofrenia.
Kata-kata kunci: Kelompok Pendukung-Keluarga Penderita Skizofrenia
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.