Pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Susu “Pudding Sedot” di Kelurahan Bejen, Karanganyar

Abstract

Kebutuhan akan protein hewani saat ini menurun, sering dengan masa pendemi Covid 19 yang belum usai. Protein hewani sendiri memiliki manfaat yang cukup penting bagi kesehatan untuk memelihara stamina tubuh. Susu dan produk susu dikenal sebagai bahan makanan bergizi tinggi dan baik untuk kesehatan. Berdasarkan data, konsumsi susu orang Indonesia tergolong rendah di Asia Tenggara. Terdapat orang-orang yang tidak bisa mengkonsumsi susu sapi murni karena menimbulkan diare. Selain itu susu merupakan bahan yang mudah sekali rusak sehingga perlu upaya pengawetan dengan mengolahnya menjadi berbagai produk. Pengolahan susu murni menjadi yoghurt, puding susu, es krim, susu goreng dan pancake, bisa mengurangi kandungan laktosa susu sehingga mengurangi gejala lactose intolerance menambah nilai ekonomi sekaligus melakukan pengawetan sehingga daya simpan susu menjadi lebih lama. Berdasarkan observasi Kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang berada di Kelurahan Bejen telah memiliki kelompok wirausaha namun tidak begitu berkembang. Kelompok tersebut memiliki jumlah anggota sebanyak 30 orang ibu-ibu. Sebanyak 60 % anggota kelompok tersebut berprofesi sebagai ibu rumah tangga.Target dari 30 orang anggota Kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang dilatih, yang diharapkan mampu serta terampil dalam pembuatan permen susu dan Puding sedot susu sebanyak 60%. Luaran produk Puding sedot susu dengan kemasan siap dipasarkan. Produk pudding sedot dengan kemasan siap dipasarkan. Metode melakukan pengamatan dan diskusi dengan mitra, maka disepakati untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mengadakan penyuluhan dan pelatihan. Kesimpulan berdasarkan hasil pengabdian yang telah dilakukakan terjadi peningkatan pemahaman produk peternakan dan cara pembuatan  pudding sedot susu sebanyak 68,34%.