PENYIMPANGAN MAKSIM KESOPANAN PADA POSTINGAN POLITIK DI SOSIAL MEDIA

Giyatmi Giyatmi

Abstract


Abstrak. Suhu politik Indonesia yang semakin memanas telah memicu munculnya tulisan pada postingan yang terkesan arogan, vulgar, saling menyerang serta saling menjatuhkan di akun social media seperti Facebook, Twitter. Bahasa dalam status tersebut tidak mencerminkan ke­santunan berbahasa. Kesantunan berbahasa terkait dengan usaha peserta tutur untuk meng hindari konflik dalam proses komunikasi. Ada beberapa teori terkait kesopanan; Lakoff (1973) dengan tiga kriteria kesopanan meliputi formalitas, ketidaktegasan, serta persamaan. Brown dan Levinson (1978) membedakan kesopanan dalam muka positif serta muka negatif. Teori kesopanan dari Leech (1983) yang terkenal dengan Prinsip Kesopanan yang tertuang dalam 6 maksim yaitu maksim kebijaksanaan (tact), maksim penerimaan (generosity), maksim kemu­rahan (approbation), maksim kerendahan hati (modesty), maksim persetujuan (agreement), serta maksim simpati (symphaty). Dari pengamatan terhadap beberapa contoh postingan di akun sosial media seperti Facebook, Twitter terdapat banyak penyimpangan terhadap prinsip kesopanan. Penyimpangan maksim kebijaksanaan terjadi apabila tuturan menimbulkan keru­gian bagi peserta tutur seperti menuduh, meragukan kemampuan, serta menyalahkan orang lain Penyimpangan maksim penerimaan terjadi apabila tuturan nampak menguntungkan diri sendiri atau kelompokknya seperti mencari simpati namun dengan cara yang tidak selayakn­ya. Penyimpangan maksim kemurahan terjadi dalam bentuk cemoohan serta hinaan melalui pemberian nama panggilan, menyamakan dengan sesuatu hal yang dianggap kurang bagus. Penyimpangan maksim kerendahan hati terjadi dengan menyombongkan diri atau kelompok­nya. Penyimpangan maksim persetujuan terjadi saat peserta tutur saling bertentangan, saling menantang, saling membandingkan. Penyimpangan maksim simpati terjadi apabila peseerta tutur dengan sengaja menunjukkan antipasti terhadap orang lain dan tidak menghargai keber­hasilan orang lain. Meskipun komunikasi semakin maju namun tidak sepantasannya peserta tutur meninggalkan prinsip kesopanan dalam berkomunikasi.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.